JSON telah menjadi protokol standar untuk pertukaran data dikalangan para pembuat Application Programming Interface (API). Selain ringan, JSON sangat mudah untuk dikonsumsi baik dengan PHP maupun javascript itu sendiri. Dengan kata lain, JSON bisa dibilang sebagai versi FatLess-nya XML.
Apa itu JSON?
JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat (generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember 1999. – www.json.org/json-id.html.
Hubungan JSON dan XML
Dulu masih jarang ada Web yang dapat saling bertukar data dengan web lainnya seperti halnya facebook yang dapat saling bertukar data dengan web pihak ketiga atau bahkan aplikasi pihak ketiga. Namun setelah kehadiran XML sebagai format pertukaran data antar aplikasi (web/desktop) semuanya bukan tidak mungkin lagi untuk dilakukan.
Ya, sebelum adanya JSON, XML lah yang biasa digunakan untuk saling bertukar data dan hingga saat ini XML masih digunakan seperti pada RSS Feed yang mungkin menjadi santapan anda sehari-hari. XML sendiri adalah kependekan dari eXtensible Markup Language, jika anda senang “bercengkrama” dengan HTML anda akan familiar dengan XML, hanya saja tag-tag yang ada adalah buatan anda sendiri.
Penyusun Utama JSON
Seperti namanya, penyusun dari JSON adalah object dari javascript itu sendiri. JSON biasa dideklarasikan dengan metode Name Value Pair atau sepasang judul dan isi.
Bentuk Umum JSON
Adapun beberapa bentuk umum dari JSON adalah sebagai berikut:
JSON Object
Objek json dideklarasikan dengan mengapit sepasang kurung kurawal yang saling menutup satu sama lain.berikut ini adalah contohnya.
{ }
JSON String
JSON String merupakan dekalarasi string / teks dimana teks tersebut akan disimpan sebagai strin di dalam json
{"ini adalah string"}
JSON Array
Json array tersusun atas kunci array. Bisa berupa asosiatif array. Maupun array biasa.
[ ]
Contoh Penggunaan JSON
Untuk menggunakan json, mari kita lihat potongan kode dibawah ini.
{ error:0, status: "Tidak ada error kali ini", mahasiswa:[ { nim: "10108088", nama: "daeng rosanda", catatan: "Ini adalah array pertama dari json objek mahasiswa" }, { nim: "10108090", nama: "Adhitya Perdana", catatan: "Ini adalah array kedua dari json objek mahasiswa" } ] }
Dari kode ini, dapat disimpulkan bahwa ada 3 kunci / judul utama yaitu: error, status,mahasiswa. Semua kunci itu memiliki isinya masing-masing.
Isi dari kunci Error
Isi dari kunci error berupa integer 0. Integer itu adalah bilangan bulat berdigit lebar, selebar memory yang digunakan oleh program tersebut untuk berjalan. Dari isi kunci ini dapat dilihat bahwa errornya sama dengan 0. atau berarti tidak ada error.
Isi dari kunci status
Kunci status ini akan digunakan untuk menjelaskan apa yang terjadi didalam kode error tersebut. Jadi dengan kata lain, status itu merupakan isi representatif tekstual dari error.
Isi dari mahasiswa
Kunci Mahasiswa terdiri atas array. Salah satu kelebihan array itu, array mampu menampung banyak data didalamnya. Tidak seperti kunci lainnya yang hanya memiliki satu isi saja.
Jika dipecah maka kode json nya akan tampak seperti ini:
[ { nim: "10108088", nama: "daeng rosanda", catatan: "Ini adalah array pertama dari json objek mahasiswa" }, { nim: "10108090", nama: "Adhitya Perdana", catatan: "Ini adalah array kedua dari json objek mahasiswa" } ]
Kesimpulan
Setelah melihat isi dari JSON tentu dapat kita simpulkan bahwa, json itu digunakan untuk bertukar data. Sementara untuk bagaimana cara menggunakan JSON, perlu apa saja untuk menggunakan json. akan dibahas dilain waktu.
Demikian. Semoga membantu.