Pengujian Black Box merupakan pengujian suatu aplikasi atau sistem yang hanya berfokus pada input dan output.
Pengertian Pengujian Black Box
Seperti yang dilansir Guru99, Black Box Testing adalah metode pengujian perangkat lunak di mana fungsionalitas aplikasi perangkat lunak diuji tanpa memiliki pengetahuan tentang struktur kode internal, detail implementasi, dan jalur internal. Pengujian Black Box terutama berfokus pada input dan output aplikasi perangkat lunak dan sepenuhnya didasarkan pada persyaratan dan spesifikasi perangkat lunak. Ini juga dikenal sebagai pengujian perilaku.
Black box di atas dapat berupa sistem perangkat lunak apapun yang ingin anda uji. Misalnya, sistem operasi seperti Windows, situs web seperti Google, database seperti Oracle atau bahkan aplikasi kustom anda sendiri. Di bawah pengujian Black Box, anda dapat menguji aplikasi ini hanya dengan berfokus pada input dan output tanpa mengetahui implementasi kode internalnya.
Pengujian Black Box
Berikut ini adalah langkah-langkah umum yang diikuti untuk melakukan pengujian Black Box.
- Awalnya, persyaratan dan spesifikasi sistem diperiksa.
- Penguji memilih input yang valid (skenario uji positif) untuk memeriksa apakah SUT memprosesnya dengan benar. Selain itu, beberapa input yang tidak valid (skenario uji negatif) dipilih untuk memverifikasi bahwa SUT dapat mendeteksinya.
- Penguji menentukan output yang diharapkan untuk semua input tersebut.
- Penguji perangkat lunak membuat kasus uji dengan input yang dipilih.
- Kasus uji dijalankan.
- Penguji perangkat lunak membandingkan output aktual dengan output yang diharapkan.
- Cacat jika ada yang diperbaiki dan diuji ulang.
Jenis Pengujian Black Box
Setelah mengetahui langkah- langkah untuk melakukan pengujian black box Ada beberapa jenis pengujian black box, tetapi ada tiga pengujian black box yang lebih menonjol berikut ini.
- Functional testing (Pengujian fungsional) – Jenis pengujian black box ini terkait dengan persyaratan fungsional suatu sistem; itu dilakukan oleh penguji perangkat lunak.
- Non-functional testing (Pengujian non-fungsional) – Jenis pengujian black box ini tidak terkait dengan pengujian fungsionalitas tertentu, tetapi persyaratan non-fungsional seperti kinerja, skalabilitas, kegunaan.
- Regression testing (Pengujian regresi) – Pengujian Regresi dilakukan setelah perbaikan kode, peningkatan atau pemeliharaan sistem lainnya untuk memeriksa kode baru tidak memengaruhi kode yang ada.
Teknik Pengujian Black Box
Berikut ini merupakan Teknik yang sering digunakan dalam pengujian black box, yaitu:
- Equivalence Class Testing (Pengujian Kelas Ekuivalen)
Digunakan untuk meminimalkan jumlah kasus uji yang mungkin ke tingkat optimal sambil mempertahankan cakupan pengujian yang wajar.
- Boundary Value Testing (Pengujian Nilai Batas)
Pengujian nilai batas difokuskan pada nilai-nilai di batas. Teknik ini menentukan apakah kisaran nilai tertentu dapat diterima oleh sistem atau tidak. Ini sangat berguna dalam mengurangi jumlah kasus uji. Ini paling cocok untuk sistem di mana input berada dalam kisaran tertentu.
3. Decision Table Testing (Pengujian Tabel Keputusan)
Tabel keputusan menempatkan sebab dan akibatnya dalam sebuah matriks. Ada kombinasi unik di setiap kolom.
Perbandingan Pengujian Black Box dan White Box
- Pengujian Black Box
- Fokus utama pengujian kotak hitam adalah pada validasi persyaratan fungsional anda
- Pengujian kotak hitam memberikan abstraksi dari kode dan berfokus pada upaya pengujian pada perilaku sistem perangkat lunak
- Pengujian kotak hitam memfasilitasi komunikasi pengujian antar modul.
- Pengujian White Box
- Pengujian kotak Putih (Pengujian Unit) memvalidasi struktur internal dan cara kerja kode perangkat lunak anda
- Untuk melakukan pengujian kotak putih, pengetahuan tentang Bahasa pemrograman yang mendasarinya sangat penting. Sistem perangkat lunak saat ini menggunakan berbagai Bahasa dan teknologi pemrograman dan tidak mungkin untuk mengetahui semuanya
- Pengujian kotak putih tidak memfasilitasi komunikasi pengujian antar modul.
Pengujian Black Box dan Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak (SDLC)
Pengujian black box memiliki siklus hidup sendiri yang disebut Siklus Hidup Pengujian Perangkat Lunak (STLC) dan ini relatif terhadap setiap tahap Siklus Hidup Pengembangan Perangkat Lunak Rekayasa Perangkat Lunak.
- Requirement (Persyaratan) – Ini adalah tahap awal SDLC dan dalam tahap ini, persyaratan dikumpulkan. Penguji perangkat lunak juga ambil bagian dalam tahap ini.
- Test Planning & Analysis (Perencanaan & Analisis Tes) – Jenis Pengujian yang berlaku untuk proyek ditentukan. Sebuah Rencana Uji dibuat yang menentukan kemungkinan resiko proyek dan mitigasi mereka.
- Design (Desain) – Dalam tahap ini kasus / skrip uji dibuat berdasarkan dokumen persyaratan perangkat lunak.
- Test Execution (Eksekusi Uji) – Dalam tahap ini Kasus Uji yang disiapkan dijalankan. Bug jika ada diperbaiki dan diuji ulang.
Demikian artikel tentang pengujian Black box terjemahan bebas dari https://www.guru99.com/black-box-testing.html semoga dapat bermanfaat. Sekian dan terima kasih.