Blockchain adalah teknologi yang semakin populer di Indonesia, tidak hanya di kalangan IT, melainkan juga masyarakat awam.
Apa itu Blockchain?
Blockchain merupakan gabungan dari dua kata, yakni block yang artinya kelompok dan chain yang berarti rantai. Sesuai namanya, blockchain merupakan rantai blok urut yang dirangkai dan didistribusikan bersama. Setiap blok terdiri dari ledger (buku besar) dan tiga elemen, yakni data, hash, dan hash dari blok sebelumnya. Jenis data yang digunakan pada teknologi ini bergantung pada tujuan blockchain itu sendiri. Contohnya, dalam bitcoin data blok berisikan seluruh detail transaksi, mulai dari jumlah koin, pengirim, hingga penerima.
Pada dasarnya, Blockchain adalah teknologi baru yang dikembangkan untuk sistem penyimpanan data digital. Teknologi ini terhubung melalui kriptografi dan penggunaannya sendiri tak bisa lepas dari mata uang Bitcoin dan Cryptocurrency.
Manfaat Menggunakan Blockchain
Teknologi blockchain dapat dimanfaatkan di bidang keuangan. Pasalnya, teknologi ini dapat diibaratkan seperti buku kas digital yang dapat diakses oleh siapa pun, kapan pun, dan di mana pun dengan mudah tanpa perlu meminta persetujuan lembaga keuangan layaknya bank. Blockchain juga dapat dimanfaatkan dalam bidang selain finansial. Buktinya, di tahun 2018, McKinsey pernah menciptakan tabel peluang blockchain untuk berbagai bidang, seperti telekomunikasi, properti, media, medis, dan pertanian.
Teknologi blockchain secara tidak langsung telah memudahkan seluruh proses transaksi. Transaksi juga lebih aman dan transparan sehingga dapat meminimalisasi penyelewengan data, seperti suap ataupun korupsi.
Keunggulan Penggunaan Blockchain
Lantas, apa yang membuat blockchain disukai oleh berbagai kalangan? Berikut keunggulan yang ditawarkan blockchain.
- Sistem Lebih Transparan
Teknologi blockchain efektif menyimpan jejak informasi dan transaksi. Bahkan, sistemnya terbukti aman dan transparan. Pasalnya, saat transaksi berlangsung, public access dapat dilihat oleh seluruh pihak tanpa perlu login.
Dibandingkan sistem perbankan, sistem blockchain sangat berbeda. Dengan teknologi yang diterapkan blockchain, informasi maupun dana pengguna tidak dapat digunakan tanpa sepengetahuan pemilik.
- Proteksi Data Lebih Baik
Database blockchain bersifat append only atau hanya dapat menambahkan dan tidak bisa diperbaiki. Alhasil, sistem blockchain sulit ditembus oleh hacker.
- Audit Lebih Baik
Blockchain memungkinkan pengguna mengetahui jejak audit aset yang dimiliki sehingga risiko penggelapan dana dapat diminimalisasi.
- Mencegah Biaya Middleman (Calo)
Kehadiran blockchain secara tidak langsung meniadakan middleman atau calo yang kerap menambah biaya transaksi. Berkat blockchain, seluruh kegiatan pencatatan dan verifikasi menjadi terarah dan bersifat immutable (Kekal/Selamanya).
Cara Kerja Blockchain
Blockchain dimulai saat sebuah blok menerima informasi baru. Sistem blockchain terdiri atas transaksi dan blok yang berisikan rangkaian hash kriptografi dan hash blok sebelumnya hingga membentuk jaringan. Blockchain bekerja dengan mencatat informasi yang tidak bisa diubah.
Sifat blockchain yang desentralisasi membuat teknologi ini tidak perlu bergantung pada otoritas eksternal untuk validasi dan integritas keaslian data. Proses ini merupakan proses terdesentralisasi yang biasa terjadi di antara node jaringan untuk memastikan informasi tersebut valid.
Setelah proses desenteralisasi, data akan ditambahkan ke dalam blok baru. Setiap bloknya berisikan hash atau kode unik. Kendati rata-rata transaksi blockchain bersifat investasi, faktanya blockchain bisa menyimpan berbagai jenis informasi di dalam blok yang sama.
Demikian informasi mengenai pengenalan blockchain dan cara kerjanya yang diperoleh dari berbagai media informasi. Semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.