Fungsi die PHP menghentikan eksekusi skrip saat ini. Namun, ini memungkinkan Anda memutuskan apakah Anda ingin meninggalkan pesan atau hanya mengatur kode status yang tidak akan terlihat oleh pengguna Anda. Jadi, dalam tulisan ini, Anda akan mengetahui tentang tujuan fungsi die beserta penggunaannya dalam beberapa situasi tertentu.
Apa itu Fungsi Die di PHP?
Fungsi Die PHP adalah fungsi bawaan PHP merupakan alias dari fungsi exit. Baik fungsi Exit maupun Die memiliki tujuan yang sama yaitu, mengeluarkan proses dari proses utama yang sedang dijalankan. Jadi, kapan pun Anda ingin mengakhiri proses yang dieksekusi oleh PHP, cukup panggil fungsi die PHP atau exit.
Contoh Coding untuk Mengakhiri Script Dengan Menggunakan fungsi die()
Misalnya: Anda memiliki array of integer. Pada contoh ini, kita akan coba mengakhiri proses PHP ketika PHP sedang menelusuri isi array of integer tersebut. Tentu saja, kita akan menggunakan fungsi PHP dalam contoh kodingnya. Mari kita simak selengkapnya:
<?php // membuat array of integer $numbers = array(1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15); // menelusuri isi dari array of integer tersebut foreach($numbers as $num){ // menampilkan isi array of integer ke layar echo "$num <br>"; // periksa apakah nilai dari isi array of integer sekarang sama dengan 6? if($num == 6){ // Jika iya, maka berhenti die("Maaf, proses tidak dilanjutkan karena sudah mencapai batas"); } } ?>
Kapan kita tidak boleh menggunakan fungsi Die?
Fungsi die tidak boleh digunakan pada saat script kita ada sedang di test oleh PHP unit. Pastikan semua script dengan menggunakan fungsi die, diubah dulu menjadi return; atau dihapus sama sekali. Dengan demikian, PHP unit akan menyelesaikan prosesnya tanpa harus berhenti ditengah jalan yang diakibatkan oleh fungsi die.
Demikian artikel kali ini tentang fungsi die di PHP. semoga membantu.